TGB: Berjuang untuk Agama Berarti Berjuang untuk Bangsa
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan, Jakarta Timur, Sabtu (20/5). Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) itu mengajak para santrinya berjuang bersama-sama untuk agama dan bangsa.
Zainul mengatakan, Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdlatul Wathan. Beliau mengajak semua masyarakat yang ada di NTB untuk membangun agama dan bangsa melalui Nahdlatul Wathan.
"Kalau kita berjuang untuk agama, itu artinya kita berjuang untuk bangsa, kalau kita berjuang untuk bangsa, itu juga artinya berjuang menghidupkan agama," kata lelaki yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) saat memberikan tausiyah di hadapan ratusan santri Ponpes Nahdlatul Wathan, Jakarta Timur, Sabtu (20/5).
Ia menerangkan, membangun agama dan bangsa menjadi semangat serta jiwa Nahdlatul Wathan. Dia juga menegaskan di hadapan para santrinya, jiwa Nahdlatul Wathan (NW) adalah kebaikan. Maka, semangatnya adalah berlomba-lomba berbuat kebaikan.
Ia menjelaskan, dalam pandangan NW, semua umat Islam dan warga negara Indonesia adalah saudara. Pandangan ini pula yang membuat Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pulang ke Pancor di NTB setelah usai menuntut ilmu di Makkah.
"Kalau beliau tinggal di tanah suci (Makkah), mungkin sudah beratus-ratus kitab yang beliau tulis," ujarnya.
Akan tetapi, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memilih pulang ke tanah kelahirannya untuk membangun agama dan bangsa. Semasa beliau hidup, beliau menyampaikan dua hal penting, yakni perjuangan agama dan perjuangan bangsa. Nahdlatul Wathan sendiri adalah bahasa arab yang artinya kebangkitan tanah air.
Zainul mengatakan, Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdlatul Wathan. Beliau mengajak semua masyarakat yang ada di NTB untuk membangun agama dan bangsa melalui Nahdlatul Wathan.
"Kalau kita berjuang untuk agama, itu artinya kita berjuang untuk bangsa, kalau kita berjuang untuk bangsa, itu juga artinya berjuang menghidupkan agama," kata lelaki yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) saat memberikan tausiyah di hadapan ratusan santri Ponpes Nahdlatul Wathan, Jakarta Timur, Sabtu (20/5).
Ia menerangkan, membangun agama dan bangsa menjadi semangat serta jiwa Nahdlatul Wathan. Dia juga menegaskan di hadapan para santrinya, jiwa Nahdlatul Wathan (NW) adalah kebaikan. Maka, semangatnya adalah berlomba-lomba berbuat kebaikan.
Ia menjelaskan, dalam pandangan NW, semua umat Islam dan warga negara Indonesia adalah saudara. Pandangan ini pula yang membuat Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pulang ke Pancor di NTB setelah usai menuntut ilmu di Makkah.
"Kalau beliau tinggal di tanah suci (Makkah), mungkin sudah beratus-ratus kitab yang beliau tulis," ujarnya.
Akan tetapi, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memilih pulang ke tanah kelahirannya untuk membangun agama dan bangsa. Semasa beliau hidup, beliau menyampaikan dua hal penting, yakni perjuangan agama dan perjuangan bangsa. Nahdlatul Wathan sendiri adalah bahasa arab yang artinya kebangkitan tanah air.
Tulis Komentar Anda!